Adas merupakan satu dari sembilan tanaman obat yang dianggap bermukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia tanaman ini telah dibudidayakan dan dijadikan sebagai tanaman bumbuserta tanaman obat.
Adas dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800mdpl, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi.
Adas berasal dari Eropa selatan dan Asia. Manfaat yang dimilikinyakemudian mendorong orang di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang untuk menanamnya. Adapun morfologi adas adalah:
Nama : Adas (Foeniculum vulgare Mill.)
Sinonim : E officinale, All.= anethum foeniculum, Linn.
Familia : Apiaccae (Umbelliferae)
Nama Lokal: Hades(Sunda), Adas, Adas Londa, Adas Landi(Jawa), Adhas(Madura), Adas(Bali), Wala Wunga(Sumba), Das Pedas(Aceh), Adas, Adas Pedas(Melayu), Adeh, Manih(Minangkabau), Paapang, Paampas(Menado), Denggu-Denggu(Gorontalo), Papaato(Buol), Porotomo(Baree), Kumpasi(Sangir Talaud), Adasa, Rempasu(Makasar), Adase(Bugis).
Fakta Unik
Adas memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya kuliner di banyak negara Eropa, khususnya Prancis dan Italia. Dahulu, bangsa Yunani dan Romawi menjadikan adas sebagai bahan untuk obat dan masakan. Reputasi terhormat dari adas bahkan telah dimulai sejak masa Yunani kuno. Mitologi Yunani menyebutkan bahwa adas sangat erat hubungannya dengan Dionysius, sang dewa makanan dan anggur.
Dari tanaman adas, akar, biji, dan daun hingga umbinya bisa dimanfaatkan untuk makanan dan sebagainnya. Biji adas bisa menjadi bahan untuk roti dan kue, daunnya untuk salad, umbinya dapat dimasak dengan variasi olahan seperti daging panggang dan lain-lain.
KANDUNGAN
Buah adas yang masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Daunnya berbau aromatik.
Adas mengandung minyak asiri(Oleum Foeniculli) 1%-6%, mengandung 50%-60% anetol, lebih dari 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, serta 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif.
Akar adas mengandung bergapten. Akar dan bijinya mengandung stigmasterin (serposterin). Hasil penelitian menunjukan bahwa adas mempunyai efek farmakologis, yaitu:
- Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan tuberkolosis pada tikus percobaan.
- Meningkatkan paristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut(flatus).
- Menghilangkan dingin dan dahak.
- Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang nafsu makan.
- Dari satu penelitian pada manusia dewasa diketahui bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal.
- Pada percobaan binatang, ekstrak dan rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.
- Komponen aktifnya anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan.
- Meningkatkan paristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut(flatus).
- Menghilangkan dingin dan dahak.
- Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol dan anisaldehid berkhasiat menyejukan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang nafsu makan.
- Dari satu penelitian pada manusia dewasa diketahui bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal.
Walaupun tanaman ads memiliki khasiat yang sangat besar bagi kesehatan, bukan berarti kita bebas untuk mengkonsumsinya dan tidak menhiraukan efek samping yang ditimbulkan. Setiap jenis obat memiliki aturan atau dosis yang diberikan sebagai aturan dalam mengonsumsinya. Begitu juga dengan tanaman adas. Walaupun jenis tanaman obat ini terbilang obat tradisional yang didapat dari alam, tetap saja aturan untuk mengonsumsinya harus sesuai aturan dan jangan berlebihan.
Mengonsumsi tanaman adas dengan dosis yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang terkena sendawa. Memang sendawa bukan penyakit yang berbahaya dan menakutkan, tetapi sendawa yang diderita dialami secara terus menerus secara kontinu merupakan hal yang sangat mengganggu. Untuk itu, konsumsilah dengan sewajarnya dan sesuai dengan aturan. Hal itu bisa di sebabkan karena kandungan senyawa yang terkandung dalam tanaman adas dapat menimbulkan efek samping yang jika dosisnya terlalu berlebihan. Selain itu adas mengandung beberapa senyawa kimia dan memiliki kandungan enathol. Beberapa kandungan senyawa itulah yang dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan tubuh jika dikonsimsi dengan dosis yang berlebihan.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat ditimbulkan bagi yang mengonsumsi tanaman adas berlebihan:- Dapat menyebabkan seseorang kesulitan untuk bernafas atau sesak nafas.
- Dapat menimbulkan gangguan pada sistem saraf otak
- Dapat menyebabkan terjadinya peningkatan palpitasi
- Dapat menyebabkan terganggunya kerja jantung
- Dapat menimbulkan seseorang sering buang angin(kentut)
Penggunaan adas dalam waktu yang pendek dianggap aman. Tapi tidak aman untuk penggunaan jangka panjang karena dapat menimbulkan efek samping yang serius, yaitu:
1.Thelarche
Thelarche adalah kondisi perkembangan peyudara yang prematur terjadi pada bayi yang baru lahir. Oleh karena itu konsumsi adas sangat harus dibatasi pada ibu hamil.
2.Interaksi dan Obat
Apa bila anda menderita epilepsi, penggunaan adas mungkin tidak boleh dilakukan bersamaan dengan obat untuk mengatasi epilepsi seperti fenitoin dan gabapetin. Ini karena adas dapat mengganggu gelombang elektromagnetik pada otak yang berujung pada kejang.
3.Reaksi alergi
Reaksi yang dapat ditimbulkan karena adas adalah gatal, ruam, kemerahan, kram, dan nafas pendek. Alergi ini juga dapat muncul apabila mengonsumsi herbal dari keluarga yang sama dengan adas seperti wortel dan dil.
4.Suplai Asi Menurun
Penggunaan adas dapat dijadikan terapi bagi ibu yang memiliki masalah dengan kurangnya ASI. Dosis yang berlebihanlah yang dapat menyebabakan produksi ASI menjadi sedikit. Kandungan Anethole dalam adas lah yang dapat menyebabkan produksi ASI berkurang.
0 comments