Kali ini YuKepo sudah menyiapkan 7 ramalan Jayabaya yang sudah menjadi kenyataan. Selanjutnya memang masih ada banyak lagi ramalan jitu Jayabaya. Namun itu menjadi pilihan untuk dipercaya atau tidak. Penasaran ramalan apa saja yang sudah terwujud? Cekidot yuk! 1. Akan datang bangsa kulit kuning yang melepaskan Indonesia dari kekejaman kulit putih
Masa penjajahan Belanda di Indonesia diketahui mencapai usia 350 tahun. Hal itu tentu sangat membekas bagi bangsa Indonesia. Setelah 350 tahun, datanglah bangsa Jepang yang merebut penjajahan Belanda atas Indonesia. Hal itu ternyata sudah pernah diprediksikan oleh Jayabaya. Ia mengatakan bahwa akan ada masanya datang kulit kuning yang melepaskan Indonesia dari kekejaman kulit putih. Kulit kuning yang dimaksud adalah orang Jepang, sedangkan kulit putih yang dimaksud adalah orang Belanda. Beneran kejadian kan? 2. Korupsi semakin merajalela
Korupsi
memang seolah-olah menjadi budaya yang sudah menjadi praktik
berabad-abad. Sebagai buktinya, korupsi ternyata memang sudah ada sejak
zaman kerajaan kuno. Kebayang dong udah berapa lama pelanggaran hukum
tersebut dilakukan. Sebelumnya, Jayabaya sudah pernah meramalkan hal ini
akan terjadi. “Akeh janji ora ditetepi, akeh wong nglanggar sumpahe
dewe. Akeh menungso mung ngutamakke duwit, lalu kemenungsan, lali
kebecikan, lali sanak lali kadang”.
Begitukah bunyi ramalan Jayabaya yang kira-kira artinya banyak orang yang melanggar janji dan sumpahnya sendiri. Orang selalu menempatkan uang sebagai prioritas yang membuatnya lupa akan kebaikan dan kemanusiaan.
Begitukah bunyi ramalan Jayabaya yang kira-kira artinya banyak orang yang melanggar janji dan sumpahnya sendiri. Orang selalu menempatkan uang sebagai prioritas yang membuatnya lupa akan kebaikan dan kemanusiaan.
Sudah
gak heran terjadi di Indonesia banyak orang yang mau memiliki harta
berlimpah namun malas bekerja. Mau kaya dalam sekejap mata. Akhirnya
menghalalkan segala cara demi gengsi semata. Makanya banyak praktik
pesugihan di Indonesia, bukan hanya di daerah Jawa. Pesugihan merupakan
kegiatan menyembah setan demi kekayaan dengan aneka tumbal sebagai
penebusnya. Tentu saja ini termasuk ilmu hitam. Otomatis diharamkan.
Dulu kala Jayabaya pernah berucap “Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin. Luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepengen kepenak, ngumbar nafsu angkara murka, nggedekake duraka”. Ramalan tersebut berisi tentang akan ada masanya banyak orang yang bekerja namun merasa malu, akhirnya memilih menipu. Akan ada juga orang yang mau kaya tapi malas bekerja. Akhirnya mereka menghalalkan segala cara satunya dengan metode pesugihan.
Dulu kala Jayabaya pernah berucap “Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin. Luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepengen kepenak, ngumbar nafsu angkara murka, nggedekake duraka”. Ramalan tersebut berisi tentang akan ada masanya banyak orang yang bekerja namun merasa malu, akhirnya memilih menipu. Akan ada juga orang yang mau kaya tapi malas bekerja. Akhirnya mereka menghalalkan segala cara satunya dengan metode pesugihan.
Jayabaya memang sudah
berpulang berabad-abad yang lalu. Dia tidak akan pernah merasakan
peradaban modern yang sekarang ini kita rasakan. Namun setidaknya
peradaban seperti sekarang sudah pernah diramalkan olehnya. “Mbesuk yen
ana kreta mlak tanpa jara, tanah jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing
duwur awang-awang, kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange”.
Hal tersebut benar-benar terjadi. Akan ada masa ketika ada kereta berjalan tanpa adanya kuda (mobil), tanah Jawa dikalungi besi (rel kereta api), ada perahu yang berjalan di angkasa (pesawat terbang), sungai hilang sumbernya (kekeringan), dan hilang kumandang pasar (berganti dengan pasar-pasar modern atau online). 5. Maraknya seks bebas
Hal tersebut benar-benar terjadi. Akan ada masa ketika ada kereta berjalan tanpa adanya kuda (mobil), tanah Jawa dikalungi besi (rel kereta api), ada perahu yang berjalan di angkasa (pesawat terbang), sungai hilang sumbernya (kekeringan), dan hilang kumandang pasar (berganti dengan pasar-pasar modern atau online). 5. Maraknya seks bebas
Yaah di zaman sekarang,
semua sudah serba kebalikan dengan zaman sebelumnya. Apa yang awalnya
menjadi tabu, sekarang sudah menjadi hal yang harap dimaklumi. Alih-alih
anggapan perkembangan zaman, semua hal yang menyangkut pelanggaran
norma sering ditimpali dengan ungkapan “maklumin aja”.
Hal ini juga berlaku dengan perilaku seks bebas yang sudah “dimaklumi”
oleh orang-orang sekarang. Zaman dulu kalau pegangan tangan aja takut
hamil, sekarang seks bebas malah gak takut hamil. Padahal dulu Jayabaya
sudah meramalkan hal ini lho. “Wong wadon ilang kawirangane, wong lanang
ilang prawirane”. Perempuan-perempuan kehilangan rasa malunya dan para
lelaki yang juga hilang kehormatannya. Yah, kalau dikaitkan dengan zaman
sekarang rasanya ramalan Jayabaya tersebut memang menyangkut perilaku
seks bebas. 6. Pendidikan dikomersialisasi
Akses
pendidikan yang “belum gratis” bagi siapapun memang masih menjadi
sebuah permasalahan besar bagi bangsa ini. Pasalnya, pendidikan
merupakan hak bagi setiap warga negara tanpa terkecuali. Namun
kenyataannya tidak seperti itu. Pendidikan beserta mutunya harus ditukar
dengan jumlah pundi-pundi rupiah yang setimpal. Gak heran, kalau bicara
soal pendidikan maka akan menghulu pada satu titik yaitu pekerjaan
sebagai tempat “balik modal”.
Jayabaya pernah mengeluarkan ramalannya yaitu “akeh wong ngedol ilmu” yang artinya banyak orang yang menjual ilmunya. Gak heran kalau pendidikan sekarang ini menjadi ladang bisnis bagi siapapun yang bersangkutan.
Jayabaya pernah mengeluarkan ramalannya yaitu “akeh wong ngedol ilmu” yang artinya banyak orang yang menjual ilmunya. Gak heran kalau pendidikan sekarang ini menjadi ladang bisnis bagi siapapun yang bersangkutan.
Indonesia
memang sudah beberapa kali dipimpin oleh presiden yang berbeda. Mulai
dari Soekarno hingga Jokowi saat ini. Masing-masing mereka memang
memiliki gaya sendiri dalam memimpin bangsa Indonesia ini. Ternyata ada
satu ramalan Jayabaya yang legendaris yaitu mengenai pemimpin bangsa
Indonesia adalah Notonogoro (menata negara).
Hal ini bisa dikatakan sudah terjadi di tiga pemimpin bangsa Indonesia. Sebut saja SoekarNO, SoeharTO dan Susilo Bambang YudhoyoNO. Ketiga pemimpin tersebut dipercayai sebagai salah satu bukti ramalan Jayabaya yang sudah terjadi di Indonesia.
Hal ini bisa dikatakan sudah terjadi di tiga pemimpin bangsa Indonesia. Sebut saja SoekarNO, SoeharTO dan Susilo Bambang YudhoyoNO. Ketiga pemimpin tersebut dipercayai sebagai salah satu bukti ramalan Jayabaya yang sudah terjadi di Indonesia.
0 comments